Rabu, 02 Agustus 2017
Problem Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pancasila
Selama ini pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila memiliki
struktural dan kultural. Pada tingkat struktural negara belum memiliki
instrument yang memadai untuk mengenalkan Pancasila pada level
implementatif sejak dini. Pancasila didesain sebagai kurikulum yang
diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi tidak mempunyai kekuatan
implementatif. Karenanya kurikulum Pancasila seharusnya tidak didesain
dengan sekedar tatap muka di dalam kelas, dengan sedikit dialog,
melainkan harus lebih implementatif dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga penanaman nilai-nilai Pancasila akan lebih mengena dan tepat
sasaran, bagaimana mengajarkan secara praktis dan memberi contoh untuk
menghargai perbedaan, toleransi, tidak korup, tidak sekedar mahfum secara lisan. Pada level kultur, strategi kebudayaan Indonesia,
seharusnya mengarahkan Pancasila sebagai budaya atau tradisi
ke-Indonesia-an, sehingga dengan sadar maupun tidak sadar masyarakat
secara luas akan menjalankan nilai-nilai Pancasila, tanpa harus
menghafal butir per butir. Tanpa harus meninggalkan tradisi-tradisi
lokal yang memang sudah terakomodir nilainya melalui Pancasila.
Pelembagaan Pancasila sebagai budaya, sekaligus pula untuk mengikis
peninggalan tradisi-tradisi lokal yang memberi akses tidak baik bagi
perkembangan Indonesia
sekarang, semisal watak patrimoniaslitik yang mengakar kuat di Jawa.
Jika jamak pendekatan digunakan untuk menggali dan memasifkan kembali
penanaman nilai-nilai Pancasila, dengan tidak mengulangi kesalahan rezim
yang lampau, ke depan tentunya Pancasila akan kembali menjadi Ideologi
besar yang nilai-nilainya tertanam kuat dalam jiwa segenap massa rakyat Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pekan Pancasila
NEGARA Indonesia diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sehar...
-
Pancasila pada saat ini cenderung menjadi lambang dan hanya menjadi formalitas yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Panc...
-
Secara etimologis, istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, yaitu kharaseein, yang awalnya mengandung arti mengukir tanda di kertas at...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar